Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Alih Aksara dan Alih Bahasa Naskah Syair Selindung Delima

Gambar
Halaman Pertama Halaman Kedua A.     Tahap Pengumpulan Data Naskah berjudul ”Syair Selindung Delima”. Naskah asli Syair Selindung Delima berada di Universitas Leiden , Belanda.   Naskah ini ada sejak tahun 1850, berarti naskah ini berumur 163 tahun. Mikro film naskah ini berada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Metode yang dipakai dalam pengumpulan naskah ini adalah metode lapangan. Naskah didapat dari ketua kelas prodi Sastra Indonesia Reguler BP 2010, ketua kelas mendapat naskah dari dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Kesusasteraan Prof. Dr. Hasanudin WS. B.      Tahap Pengolahan Data 1.       Nomor Kode Naskah Nomor kode naskah Syair Selindung Delima tidak diketahui. 2.       Judul Naskah Judul naskah ini adalah Syair Selindung Delima. 3.       Ukuran Naskah Berdasarkan naskah f otokopi , naskah ini terdiri atas dua halaman. Halaman pertama berukura...

Latar Belakang Pragmatik

1.       Latar Belakang Pragmatik Pragmatik mulai populer pada tahun 1970-an. Yang pertama mencetuskan pragmatik dalam pengajaran bahasa adalah Santo Agustinus pada abad ke-4. Pada tahun 1955, Oller Sr mencoba menulis sebuah buku pelajaran bahasa Spanyol dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pada tahun 1970-an, pragmatik diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Austin (1962) dan Searle (1969). Sejalan dengan perkembangan pragmatik, muncullah seminar pengajaran bahasa Council of Europe di Perancis tahun 1971. Perkembangan belajar bahasa tidak dapat diatur begitu saja dari tahapan yang satu ke tahapan lainnya, karena perkembangan proses belajar bahasa bukanlah sama bagi semua siswa. Dengan demikian, perlu pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan daya serap siswa dalam proses belajar mengajar. Pendapat inilah yang akhirnya didukung oleh pakar-pakar sosiolinguistik, khususnya Dell Hymes (1967, 1972), yang akhirnya melahirkan apa yang disebut dengan pendekatan pragm...

Kesantunan Berbahasa

          K esantunan berbahasa adalah kesopanan dan kehalusan dalam menggunakan bahasa ketika berkomunikasi melalui lisan maupun tulisan. Bahasa yang digunakan penuh dengan adab tertib, sopan santun dan mengandungi nilai-nilai hormat yang tinggi. Brown dan Levinson mengartikan kesantunan sebagai melakukan tindakan yang mempertimbangkan perasaan orang lain yang didalamnya memperhatikan positif face (muka positif) yaitu keinginan untuk diakui dan negatif face (muka negatif) yaitu keinginan untuk tidak diganggu dan terbebas dari beban. Kebutuhan muka dianggap berlaku dalam seluruh tataran budaya dimana muka dirumuskan sebagai sesuatu yang dapat hilang, perlu dijaga, atau perlu didukung. Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa muka secara terus-menerus berada dalam kondisi beresiko karena segala bentuk tindakan berbahasa yang disebut   face threatening act   – FTA (tindakan mengancam muka) yang mempunyai fungsi menghub...