Cerpen: Antara Kerja Keras Dan Kelembutan Hati Si Nenek Pemulung
Tatit Hari Pamungkas NIM/BP 17356/2010 Tempat pengepulan barang rongsokan itu hanyalah usaha kecil yang dijalankan oleh pak Hamid, ia adalah bapaknya Ardi, kawan saya. Tempatnya kumuh, penuh dengan botol-botol bekas, penuh barang-barang rongsokan lainnya, malah kumpulan barang rongsokan itu bisa dikatakan tumpukan sampah. Pagarnya hanya terbuat dari atap seng. Pintunya terbuat dari kayu dan juga dilapisi dengan seng dibagian depannya. Tempat pengepulan barang rongsokan itu sering didatangi oleh para pemulung yang ingin menjual barang rongsokan yang telah didapatkannya. Sangat miris melihat para pemulung itu, pakaiannya kumuh, begitu juga badannya. Pemulung-pemulung itu terdiri dari anak-anak hingga orang tua yang seharusnnya tidak sanggup lagi bekerja. Namun, dibalik kekumuhan tempat pengumpulan barang rongsokan itu, terdapat supermarket yang begitu mewah didekatnya, jaraknya sekitar 20 meter. Didepan supermarket tersebut dijadikan tempat untuk mengais rezeki bagi pengemis dan gelandan...